
أَمِ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ هَذَا ذِكْرُ مَنْ مَعِيَ وَذِكْرُ مَنْ قَبْلِي بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ الْحَقَّ فَهُمْ مُعْرِضُونَ
««•»»
ami ittakhadzuu min duunihi aalihatan qul haatuu burhaanakum haadzaa dzikru man ma'iya wadzikru man qablii bal aktsaruhum laa ya'lamuuna alhaqqa fahum mu'ridhuuna
««•»»
Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: "Unjukkanlah hujjahmu! (Al Qur'an) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang-orang yang sebelumku {957}". Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling.
{957} Kepercayaan tauhid itu adalah salah satu dari pokok-pokok agama
yang tersebut dalam Al Quran dan Kitab-Kitab yang dibawa oleh
Rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad s.a.w.
««•»»Have they taken gods besides Him? Say, ‘Produce your evidence! This is a precept of those who are with me, and a precept of those [who went] before me.’ Rather most of them do not know the truth, and so they are disregardful.
««•»»
Dalam ayat ini Allah mengulangi kembali bantahan-Nya terhadap kaum musyrikin mengenai kepercayaan mereka bahwa Allah mempunyai sekutu, atau bahwa ada tuhan yang lain selain Allah. Firman-Nya : "Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya?" "Maksudnya, bahwa setelah diberikan kepada mereka itu bukti-bukti dan dalil-dalil yang jelas tentang kemaha Esaan Allah, apakah mereka masih belum percaya, dan masih mengambil tuhan-tuhan selain Allah? Ini menunjukkan kebodohan dun keingkaran mereka yang bukan alang kepalang. Sebab, kalau bukan demikian, niscaya mereka segera menganut kepercayaan tauhid dan membuang kepercayaan syirik, setelah memperoleh keterangan dan bukti-bukti yang begitu jelas.
Selanjutnya dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk menyampaikan tantangan kepada kaum musyrik itu bahwa jika mereka masih saja memegang kepercayaan syirik dan menolak ajaran tauhid, hendaklah mereka mengemukakan pula dalil dan keterangan yang membuktikan kepercayan iiu.
Akan tetapi, tantangan itu tidak akan pernah mereka jawab baik berdasarkan dalil-dalil yang berdasarkan akal (rasionil); maupun dengan bukti-bukti yang berupa ajaran yang terdapat dalam Injil, Taurat, ataupun Zabur.
Tantangan itu mengandung pengertian sebagai berikut : "Hai orang-orang musyrik, jika kamu berpendapat bahwa kepercayaanmu adalah benar. cobalah tunjukkan bukti dan dalilnya, karena kamu sudah mempunyai Alquran yang diturunkan Allah kepadaku, dan kamu juga sudah mempunyai Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa, dan Taurat yang diturunkan-Nya kepada Nabi Musa, serta Zabur yang diturunkan-Nya kepada Nabi Daud. Tunjukkanlah sebuah ayat yang terdapat dalam kitab suci tersebut yang membenarkan kepercayaan syirik".
Sudah pasti, bahwa mereka tak akan dapat menunjukkan bukti yang dimaksudkan itu, karena semua kitab suci tersebut hanyalah mengajarkan kepercayaan tauhid, dan tidak membenarkan kepercayaan syirik ini membuktikan, bahwa agama Islam dan semua agama yang disampaikan oleh para Rasul sebelum Muhammad, dasarnya adalah sama, yaitu kepercayaan tauhid yang murni kepada Allah. Hanya saja, setelah para Rasul itu wafat, sebagian umatnya meninggalkan kepercayaan tauhid, dan kembali kepada kepercayaan syirik, karena kebanyakan mereka tidak mengetahui yang benar oleh sebab itulah mereka berpaling dari kebenaran itu.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Apakah mereka mengambil selain daripada-Nya) selain dari Allah (sebagai tuhan-tuhan) kata tanya atau Istifham di sini mengandung makna ejekan (Katakanlah, "Unjukkanlah bukti kalian!") yang menunjukkan kebenaran dugaan kalian itu. Dan sekali-kali kalian tidak akan dapat melakukannya.
(Ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku) yakni umatku; yang dimaksud "ini" adalah Alquran, (dan peringatan bagi orang-orang yang sebelumku) umat-umat sebelumku, yang dimaksud adalah kitab Taurat, Injil dan kitab-kitab Allah yang lainnya: Tidak ada satu pun kitab-kitab itu yang mengatakan, bahwa ada Tuhan di samping Allah, sebagaimana yang dikatakan mereka; Maha Suci Allah dari hal tersebut.
(Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak) tidak mengetahui keesaan Allah (karena itu mereka berpaling) dari memikirkan hal-hal yang dapat mengantarkan mereka kepada ajaran tauhid.
««•»»
Or have they chosen besides Him, exalted be He, other than Him, gods? (herein is an interrogative meant as a rebuke). Say: ‘Bring your proof, for this — but such a thing is impossible. This is the Remembrance of those with me, namely, my community, and that [Remembrance] is the Qur’ān, and the Remembrance of those before me, of communities, namely, the Torah and the Gospel and other Books of God, not a single one of which contains the statement that with God there exists another god, in the way that they claim — exalted be He above such a thing. Nay, but most of them do not know the truth, the affirmation of God’s Oneness, and so they are disregardful’, of that discernment that leads to [knowledge of] it.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 23]•[AYAT 25]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
24of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=24&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#21:24
Or have they chosen besides Him, exalted be He, other than Him, gods? (herein is an interrogative meant as a rebuke). Say: ‘Bring your proof, for this — but such a thing is impossible. This is the Remembrance of those with me, namely, my community, and that [Remembrance] is the Qur’ān, and the Remembrance of those before me, of communities, namely, the Torah and the Gospel and other Books of God, not a single one of which contains the statement that with God there exists another god, in the way that they claim — exalted be He above such a thing. Nay, but most of them do not know the truth, the affirmation of God’s Oneness, and so they are disregardful’, of that discernment that leads to [knowledge of] it.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 23]•[AYAT 25]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
24of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=24&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#21:24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar