Minggu, 15 Februari 2015

[021] Al Anbiyaa Ayat 001

««•»»
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
««•»»
bismi allaahi alrrahmaani alrrahiimi
««•»»
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

««•»»
In the Name of Allah, the All-beneficent, the All-merciful.

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 1

اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ
 
««•»»
iqtaraba lilnnaasi hisaabuhum wahum fii ghaflatin mu'ridhuuna
««•»»
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).
««•»»
Mankind’s reckoning has drawn near to them, yet they are disregardful in [their] obliviousness.
««•»»
    Dalam ayat ini Allah SWT. menjelaskan bahwa hari berhisab untuk manusia sudah dekat. Pada hari berhisab itu kelak akan diperhitungkan semua perbuatan yang telah mereka lakukan selagi mereka hidup di dunia. Selain itu, juga akan diperhitungkan semua nikmat yang telah dilimpahkan Allah kepada mereka, baik nikmat berupa diri mereka sendiri, akal pikiran, makanan dan minuman, serta anak keturunan dan harta benda. Mereka akan ditanya, apakah yang mereka perbuat dengan nikmat itu semuanya? Apakah karunia Allah tersebut mereka gunakan untuk berbuat kebaikan dalam rangka taat kepada-Nya ataukah semuanya itu digunakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang membuktikan keingkaran dan kedurhakaan mereka kepada-Nya?

Allah SWT. menegaskan bahwa manusia sesungguhnya lalai terhadap apa yang akan diperbuat Allah kelak terhadap mereka di hari kiamat. Kelalaian itulah yang menyebabkan mereka tidak mau berpikir mengenai hari-hari kiamat itu sehingga mereka tidak mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk memperoleh keselamatan diri mereka dari azab Allah.

Sudah jelas, bahwa orang-orang yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah kaum musyrikin. Dan sudah dimaklumi pula bahwa kaum musyrikin itu justru adalah orang-orang yang tidak beriman tentang adanya hari kiamat dan mengingkari adanya hari berbangkit dan hari berhisab. Namun demikian, memperingatkan kepada mereka bahwa hari berhisab sudah dekat. Ini adalah untuk menekankan, bahwa hari kiamat, termasuk hari berbangkit dan hari berhisab, pasti akan datang, walaupun mereka itu tidak mempercayainya; dan hari berhisab itu akan diikuti pula oleh hari-hari pembalasan terhadap amal-amal yang baik ataupun yang buruk.

Kaum musyrikin itu lalai dan tidak mau berpikir tentang nasib jelek yang akan mereka temui kelak pada hari berhisab dan hari pembalasan itu. Padahal, dengan akal sehat semata-mata, orang dapat meyakini, bahwa perbuatan yang baik sepantasnya dibalasi dengan kebaikan pula dan perbuatan yang jahat sepatutnya dibalasi pula dengan azab dan siksa. Akan tetapi karena mereka itu tidak mau memikirkan akibat jelek yang akan mereka peroleh di akhirat kelak, maka mereka senantiasa memalingkan muka menutup telinga, setiap kali mereka diperingatkan, baik dengan ayat-ayat Alquran, maupun dengan ancaman dan sebagainya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Telah dekat kepada manusia) kepada penduduk Mekah yang ingkar terhadap adanya hari berbangkit (hari penghisaban mereka) yaitu hari kiamat (sedang mereka berada dalam kelalaian) daripadanya (lagi berpaling) tidak bersiap-siap untuk menghadapinya, yaitu dengan bekal iman.
««•»»
Nigh has drawn for mankind, the people of Mecca, the deniers of the Resurrection, their reckoning, [on] the Day of Resurrection, yet they are heedless, of it, disregardful, of the preparation [required] for it by way of [embracing] faith.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Saddiy yang menceritakan, bahwa Nabi saw. bilamana turun kepadanya malaikat Jibril membawa wahyu, maka Nabi saw. tergesa-gesa membacanya sehingga dirinya merasa kepayahan; ia lakukan demikian itu karena khawatir malaikat Jibril segera naik ke langit sedangkan ia masih belum hafal.
Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya,
"Dan janganlah kamu tergesa-gesa dalam membacakan Alquran...."
 (QS. Thahaa [20]:114)
Di dalam Asbabun Nuzul surah An Nisa telah disebutkan penyebab lain bagi turunnya ayat ini dan lebih sahih predikatnya.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 2]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
1of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=1&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar