
لَاهِيَةً قُلُوبُهُمْ وَأَسَرُّوا النَّجْوَى الَّذِينَ ظَلَمُوا هَلْ هَذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ أَفَتَأْتُونَ السِّحْرَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ
««•»»
laahiyatan quluubuhum wa-asarruu alnnajwaa alladziina zhalamuu hal haadzaa illaa basyarun mitslukum afata/tuuna alssihra wa-antum tubshiruuna
««•»»
(lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu {952}, padahal kamu menyaksikannya?"
{952} Yang mereka maksud dengan sihir di sini ialah ayat-ayat Al Quran.
««•»»their hearts set on diversions. The wrongdoers secretly whisper together, [saying], ‘Is not this [man] just a human being like yourselves? Will you give in to magic with open eyes?’
««•»»
Dalam ayat-ayat Yang baru lalu, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan tingkah laku dan sikap yang diperlihatkan oleh kaum musyrikin ketika mendengar ayat-ayat Alquran dibacakan kepada mereka, maka dalam ayat ini Allah menerangkan apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka, yaitu pembicaraan di antara mereka yang mereka sembunyikan terhadap orang lain, mengenai Rasulullah, di mana mereka mengatakan kepada sesamanya, bahwa Muhammad adalah manusia juga seperti mereka dan bahwa apa yang disampaikannya kepada mereka hanyalah sihir belaka. Ini merupakan salah satu dari usaha-usaha mereka untuk menghasut orang banyak, agar tidak memperhatikan ayat-ayat Al Quran yang disampaikan Rasulullah kepada mereka.
Karena menurut anggapan mereka, Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam adalah manusia biasa, seperti manusia yang lain ia juga makan, minum serta hidup berkeluarga, bekerja dan berusaha untuk mencari rezeki, sedang ayat-ayat yang disampaikannya adalah sihir belaka, oleh sebab itu tidak patut untuk didengar dan ditaati.
Akan tetapi pada ucapan mereka bahwa ayat-ayat itu adalah sihir, sebenarnya mencerminkan suatu pengakuan dari mereka, bahwa ayat-ayat tersebut adalah suatu yang menakjubkan mereka dan mereka merasa tidak mampu untuk menandinginya. Hanya saja, karena mereka ingin menghalangi orang lain untuk mendengarkan ayat-ayat tersebut serta mengambil pelajaran daripadanya, maka mereka menamakannya sihir, supaya orang lain menjauhinya.
Dapat disimpulkan, bahwa kaum musyrikin itu menyerang kenabian Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam dengan dua cara. Pertama dengan mengatakan bahwa Rasul haruslah dari kalangan malaikat, bukan dari kalangan manusia; padahal Muhammad adalah manusia juga, karena mempunyai sifat dan tingkah laku yang sama dengan manusia lainnya. Kedua, dengan mengatakan bahwa ayat-ayat yang disampaikannya adalah semacam sihir, bukan wahyu dari Allah.
Kedua macam tuduhan itu mereka rahasiakan di antara sesama mereka sendiri, sebagai suatu usaha diskusi di antara mereka untuk mencari jalan yang paling tepat untuk meruntuhkan agama Islam. Dan sudah menjadi kecenderungan bagi manusia, bahwa mereka tidak akan mengajak, musuh-musuh mereka berunding dalam mencari upaya untuk merusak dan membinasakan musuh-musuh itu.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Lagi dalam keadaan lalai) yakni kosong (hati mereka) untuk merenungkan makna-maknanya. (Dan mereka berbisik-bisik) mereka merahasiakan pembicaraan mereka (yakni orang-orang yang zalim itu) lafal ayat ini merupakan Badal daripada Dhamir Wawu yang terdapat di dalam lafal Wa Asarrun Najwa ("Orang ini tidak lain) yakni Nabi Muhammad (hanyalah seorang manusia seperti kalian) dan yang disampaikannya itu adalah sihir belaka (maka apakah kalian menerima sihir itu) yakni apakah kalian mau mengikutinya (padahal kalian menyaksikannya?") sedangkan kalian telah mengetahui, bahwa yang disampaikan itu adalah sihir.
««•»»
with their hearts preoccupied, heedless of its meanings. And they are secret in [their] conference, [their] speech, [they] the evildoers (alladhīna zalamū, a substitution for the [third person plural indicator] wāw of wa-asarrū’l-najwā, ‘and they are secret in conference’) ‘Is this, namely, Muhammad (s), other than a [mortal] human being like yourselves?, and so what he produces is [mere] sorcery. Will you then take [to] sorcery, [will] you [succumb and] follow it, even though you are able to see?’, [even though] you know that it is sorcery?
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 2]•[AYAT 4]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
3of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=3&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#21:3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar