Jumat, 27 Maret 2015

[021] Al Anbiyaa Ayat 017

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 17

لَوْ أَرَدْنَا أَنْ نَتَّخِذَ لَهْوًا لَاتَّخَذْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا إِنْ كُنَّا فَاعِلِينَ
««•»»
law aradnaa an nattakhidza lahwan laittakhadznaahu min ladunnaa in kunnaa faa'iliina
««•»»
Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, (isteri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami  {956}. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya).
{956} Maksud: dari sisi Kami ialah yang sesuai dengan sifat-sifat kami.
««•»»
Had We desired to take up some diversion We would have surely taken it up with Ourselves, were We to do [so].
««•»»

Untuk memahami sehabis-habisnya anggapan orang-orang kafir yang keliru itu, maka dalam ayat ini Allah menambah keterangan bahwa jika seandainya Allah menciptakan alam ini dengan maksud main-main, niscaya Allah dapat saja menciptakan permainan-permainan yang sesuai dengan sifat-sifat keangan-anganan-Nya, sebagai perbuatan raja-raja yang mendirikan istana yang megah-megah dengan singgasana dan tempat-tempat tidur yang empuk. Akan tetapi Allah tidak bermaksud demikian dan tidak akan berbuat semacam itu.

Dia menciptakan langit dan bumi itu adalah untuk kebahagiaan hidup manusia dan untuk dijadikan sarana berpikir bagi manusia agar dengan demikian meyakini keagungan Khalik-Nya. maka Allah menciptakan langit dan bumi adalah dengan hikmah dan tujuan yang tinggi, sesuai dengan ketinggian martabat-Nya. Sifat main-main dan bersantai-santai adalah sifat makhluk, bukan sifat Allah.

Manusia juga termasuk ciptaan Allah yang telah diciptakan-Nya berdasarkan hikmah dan tujuan yang mulia dan diberinya kelebihan dari makhluk-makhluk-Nya yang lain. Oleh karena itu manusia harus bertanggung jawab atas segala perbuatannya dan Allah akan memberinya balasan pahala atau siksa, sesuai dengan baik dan buruknya perbuatan manusia itu.

Sebagian mufasirin menafsirkan "لَهْوًا" dalam ayat ini dengan arti "anak".jadi menurut mereka : Jika Allah hendak mengambil anak tentu diambil-Nya dari golongan makhluk-Nya yang sesuai dengan sifat-sifat-Nya, yaitu dari golongan malaikat,

Sebagaimana firman Allah dalam ayat-ayat lain:
لو أراد الله أن يتخذ ولدا لاصطفى مما يخلق ما يشاء
Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa di kehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan Nya".
(QS Az Zumar [39]:4)

Akan tetapi mempunyai anak: istri dan keturunan bukanlah termasuk sifat, Allah, melainkan sifat-sifat makhluk-Nya; sedang Allah tidak: sama dengan makhluk-Nya. Oleh sebab itu Allah tidak beranak. Maka anggapan sebagian manusia bahwa Allah mempunyai anak, adalah anggapan yang tidak benar.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan) hal-hal yang dapat dijadikan hiburan seperti istri dan anak (tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami) para bidadari dan para Malaikat. (Jika Kami menghendaki berbuat) demikian, tetapi Kami tidak akan memperbuatnya dan tidak menghendakinya.
««•»»
Had We desired to find some diversion, that which provides diversion, in the way of a partner or a child, We would have found it with Ourselves, from among the beautiful-eyed houris or angels, were We to do [so]. But We did not do so, thus We never desired it.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 16][AYAT 18]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:17

[021] Al Anbiyaa Ayat 016

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 16

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ
««•»»
wamaa khalaqnaa alssamaa-a waal-ardha wamaa baynahumaa laa'ibiina
««•»»
Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main {955}.
{955} Maksudnya: Allah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya itu adalah dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmat.
««•»»
We did not create the sky and the earth and whatever is between them for play.
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT. menjelaskan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi serta semua yang terdapat di antaranya, tidaklah untuk maksud yang percuma atau main-main, melainkan dengan tujuan yang benar, yang sesuai dengan hikmah dan sifat-sifat-Nya yang sempurna.

Pernyataan ini merupakan tangkisan terhadap sikap dan perbuatan kaum kafir yang mengingkari kenabian Muhammad saw, serta kemukjizatan Alquran. Karena. tuduhan-tuduhan yang mereka lemparkan kepadanya yaitu, bahwa Alquran adalah buatan Muhammad, bukan wahyu dan mukjizat yang diturunkan Allah kepadanya adalah berarti bahwa mereka tidak mengakui ciptaan Allah dan seakan-akan Allah menciptakan sesuatu hanya untuk main-main dan tidak mempunyai tujuan yang benar dan luhur.

Padahal Allah menciptakan langit dan bumi dan seisinya dan yang ada di antaranya, adalah agar manusia menyembah-Nya dan berusaha untuk mengenal-Nya melalui ciptaan-Nya itu. Akan tetapi maksud tersebut barulah dapat tercapai dengan sempurna apabila penciptaan alam itu disusuli dengan penurunan Kitab yang memberikan petunjuk dan dengan mengutus para Rasul untuk membimbing manusia.

Dan Alquran, selain menjadi petunjuk bagi manusia, juga berfungsi sebagai mukjizat terbesar bagi Muhammad saw, untuk membuktikan kerasulannya. Oleh sebab itu, orang-orang yang mengingkari kerasulan Muhammad dengan sendirinya berarti mereka menganggap bahwa Allah menciptakan alam ini dengan sia-sia, tanpa adanya tujuan dan hikmah yang luhur, tanpa ada manfaat dan kegunaannya.

Apabila manusia mau memperhatikan apa-apa yang di bumi ini, baik yang terdapat di permukaannya, maupun yang tersimpan dalam perut bumi itu, niscaya ia akan menemukan banyak keajaiban yang menunjukkan kekuasaan Allah. Dan jika ia yakin, bahwa kesemuanya itu diciptakan Allah untuk kemaslahatan dan kemajuan hidup manusia sendiri, maka ia akan merasa bersyukur kepada Allah dan meyakini bahwa semuanya itu diciptakan Allah berdasar tujuan yang luhur karena semuanya memberikan faedah yang tak terhitung banyaknya.

Bila manusia sampai kepada keyakinan semacam itu, sudah pasti ia tidak akan mengingkari Alquran dan tidak akan menolak kerasulan Nabi Muhammad saw.

Senapas dengan isi ayat ini, Allah telah berfirman dalam ayat-ayat yang lain.
وما خلقنا السماء والأرض باطلا ذلك ظن الذين كفروا فويل للذين كفروا من النار
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah, yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir maka celakalah orang-orang kafir itu, karena mereka akan masuk neraka.
(QS Shaad [38]:27)

Dan firman Allah lagi:
ما خلقناهما إلا بالحق
Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan hak.
(QS Ad Dukhaan [44]:39)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main) tiada gunanya, tetapi justru hal ini menjadi bukti yang menunjukkan kekuasaan Kami dan sekaligus sebagai manfaat buat hamba-hamba Kami.
««•»»
And We did not create the heaven and the earth and all that is between them, playing, being frivolous, but to indicate Our power and to benefit Our servants.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 15][AYAT 17]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
16of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=16&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:16

[021] Al Anbiyaa Ayat 015

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 15

فَمَا زَالَتْ تِلْكَ دَعْوَاهُمْ حَتَّى جَعَلْنَاهُمْ حَصِيدًا خَامِدِينَ
««•»»
famaa zaalat tilka da'waahum hattaa ja'alnaahum hashiidan khaamidiina
««•»»
Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi.
««•»»
That remained their cry until We turned them into a mown field, stilled [like burnt ashes].
««•»»

Allah SWT. menegaskan dalam ayat ini, senantiasa mereka mengulangi keluhan yang semacam itu, namun azab-Nya telah menimpa dan membinasakan mereka, sehingga jadilah mereka seperti tanaman yang telah dituai, rusak binasa dan tak mungkin hidup kembali.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka tetaplah demikian) kalimat-kalimat itu sebagai (keluhan mereka) yang mereka serukan dan mereka ulang-ulang (sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai) bagaikan tanaman yang dipanen dengan sabit; seumpamanya mereka dibunuh dengan memakai pedang (yang tidak dapat hidup lagi) mereka mati bagaikan padamnya nyala api bila dimatikan.
««•»»
So that, saying, remained their cry, which they would make and repeat, until We made them as reaped [crops], as crops harvested with sickles when they were killed with the sword, stilled, dead, like the stillness of fire when it is extinguished.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 14][AYAT 16]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
15of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=15&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:15

[021] Al Anbiyaa Ayat 014

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 14

قَالُوا يَا وَيْلَنَا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ
««•»»
qaaluu yaa waylanaa innaa kunnaa zhaalimiina
««•»»
Mereka berkata: "Aduhai, celaka kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zaIim".
««•»»
They said, ‘Woe to us! We have indeed been wrongdoers!’
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT. menjelaskan apa jawaban kaum kafir itu terhadap anjuran orang-orang mukmin tersebut di atas ialah bahwa ketika itu mereka melahirkan rasa penyesalan, serta pengakuan atas kelaliman yang telah mereka perbuat selama ini. Mereka berkata, "Aduhai, celaka sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim".

Akan tetapi, pengakuan dan penyesalan itu sudah tak berguna lagi. Azab Allah tak dapat dielakkan lagi. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Mereka berkata, "Aduhai) huruf Ya di sini menunjukkan makna penyesalan (celakalah kami) binasalah kami (sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim") disebabkan kami kafir.
««•»»
They said, ‘O (yā is for calling attention [to something]) woe to us!, [this is] our destruction! We have indeed been doing wrong’, through [our] disbelief.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 13][AYAT 15]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:14

Jumat, 20 Maret 2015

[021] Al Anbiyaa Ayat 013

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 13

لَا تَرْكُضُوا وَارْجِعُوا إِلَى مَا أُتْرِفْتُمْ فِيهِ وَمَسَاكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْأَلُونَ
««•»»
laa tarkudhuu wairji'uu ilaa maa utriftum fiihi wamasaakinikum la'allakum tus-aluuna
««•»»
anganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya  954 .
{954} Maksudnya: orang yang zalim itu di waktu merasakan azab Allah melarikan diri, lalu orang-orang yang beriman mengatakan kepada mereka dengan secara cemooh agar mereka tetap ditempat semula dengan menikmati kelezatan-kelezatan hidup sebagaimana biasa untuk Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapkan kepada mereka.
««•»»
‘Do not run away! Return to the opulence you were given to enjoy and to your dwellings so that you may be questioned!’
««•»»

Pada ayat ini Allah menjelaskan, bahwa ketika mereka itu sedang lari untuk menyelamatkan diri dari malapetaka itu, dianjurkan kepada mereka, supaya mereka kembali ke tempat semula, di mana mereka telah merasakan nikmat Allah, untuk kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada mereka, sebagai pertanggungjawaban kepada Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Kemudian berkatalah para Malaikat pembawa azab kepada mereka dengan nada mengejek, ("Janganlah kalian lari tergesa-gesa, kembalilah kalian kepada kemewahan yang telah kalian rasakan) kepada nikmat yang telah diberikan kepada kalian (dan kepada tempat-tempat kediaman kalian, supaya kalian ditanya") tentang sesuatu dari keduniaan milik kalian, sebagaimana biasanya.
««•»»
But the angels said to them scornfully: ‘Do not run [away]! Return to the opulence, the comforts, which you were given to enjoy and your dwelling-places, that perhaps you might be asked’, for something of your worldly possessions as usual.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 12][AYAT 14]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:13

[021] Al Anbiyaa Ayat 012

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 12

فَلَمَّا أَحَسُّوا بَأْسَنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَرْكُضُونَ
««•»»
falammaa ahassuu ba/sanaa idzaa hum minhaa yarkudhuuna
««•»»
Maka tatkala mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya.
««•»»
So when they sighted Our punishment, behold, they ran away from it.
««•»»

Selanjutnya, dalam ayat ini Allah SWT. menjelaskan bagaimana keadaan kaum kafir itu pada waktu terjadinya malapetaka tersebut; yaitu: bahwa setelah mereka itu yakin bahwa azab Allah pasti akan menimpa diri mereka, sebagaimana yang telah diperingatkan oleh para Nabi dan Rasul kepada mereka, maka larilah mereka dalam keadaan tunggang langgang, padahal dahulunya mereka dengan penuh kesombongan berkata kepada Rasul-rasul mereka, "Kami pasti akan mengusir kamu dari negeri kami ini, atau kamu pasti akan kembali kepada agama kami. Sekarang sebaliknya merekalah yang terpaksa meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka, melarikan diri dari azab Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka tatkala mereka merasakan azab Kami) penduduk negeri-negeri tersebut merasakan kebinasaannya telah dekat (tiba-tiba mereka lari tergesa-gesa daripadanya) mereka berupaya melarikan diri secepatnya.
««•»»
And when they felt Our might, [when] the inhabitants of the town sensed destruction [to be near], behold, they ran away from it, they flee hastily [therefrom].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 11][AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:12