
لَوْ أَرَدْنَا أَنْ نَتَّخِذَ لَهْوًا لَاتَّخَذْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا إِنْ كُنَّا فَاعِلِينَ
««•»»
law aradnaa an nattakhidza lahwan laittakhadznaahu min ladunnaa in kunnaa faa'iliina
««•»»
Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, (isteri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami {956}. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya).
{956} Maksud: dari sisi Kami ialah yang sesuai dengan sifat-sifat kami.
««•»»Had We desired to take up some diversion We would have surely taken it up with Ourselves, were We to do [so].
««•»»
Untuk memahami sehabis-habisnya anggapan orang-orang kafir yang keliru itu, maka dalam ayat ini Allah menambah keterangan bahwa jika seandainya Allah menciptakan alam ini dengan maksud main-main, niscaya Allah dapat saja menciptakan permainan-permainan yang sesuai dengan sifat-sifat keangan-anganan-Nya, sebagai perbuatan raja-raja yang mendirikan istana yang megah-megah dengan singgasana dan tempat-tempat tidur yang empuk. Akan tetapi Allah tidak bermaksud demikian dan tidak akan berbuat semacam itu.
Dia menciptakan langit dan bumi itu adalah untuk kebahagiaan hidup manusia dan untuk dijadikan sarana berpikir bagi manusia agar dengan demikian meyakini keagungan Khalik-Nya. maka Allah menciptakan langit dan bumi adalah dengan hikmah dan tujuan yang tinggi, sesuai dengan ketinggian martabat-Nya. Sifat main-main dan bersantai-santai adalah sifat makhluk, bukan sifat Allah.
Manusia juga termasuk ciptaan Allah yang telah diciptakan-Nya berdasarkan hikmah dan tujuan yang mulia dan diberinya kelebihan dari makhluk-makhluk-Nya yang lain. Oleh karena itu manusia harus bertanggung jawab atas segala perbuatannya dan Allah akan memberinya balasan pahala atau siksa, sesuai dengan baik dan buruknya perbuatan manusia itu.
Sebagian mufasirin menafsirkan "لَهْوًا" dalam ayat ini dengan arti "anak".jadi menurut mereka : Jika Allah hendak mengambil anak tentu diambil-Nya dari golongan makhluk-Nya yang sesuai dengan sifat-sifat-Nya, yaitu dari golongan malaikat,
Sebagaimana firman Allah dalam ayat-ayat lain:
لو أراد الله أن يتخذ ولدا لاصطفى مما يخلق ما يشاء
Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa di kehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan Nya".
(QS Az Zumar [39]:4)
Akan tetapi mempunyai anak: istri dan keturunan bukanlah termasuk sifat, Allah, melainkan sifat-sifat makhluk-Nya; sedang Allah tidak: sama dengan makhluk-Nya. Oleh sebab itu Allah tidak beranak. Maka anggapan sebagian manusia bahwa Allah mempunyai anak, adalah anggapan yang tidak benar.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan) hal-hal yang dapat dijadikan hiburan seperti istri dan anak (tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami) para bidadari dan para Malaikat. (Jika Kami menghendaki berbuat) demikian, tetapi Kami tidak akan memperbuatnya dan tidak menghendakinya.
««•»»
Had We desired to find some diversion, that which provides diversion, in the way of a partner or a child, We would have found it with Ourselves, from among the beautiful-eyed houris or angels, were We to do [so]. But We did not do so, thus We never desired it.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 16]•[AYAT 18]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#21:17