Sabtu, 01 Agustus 2015

[021] Al Anbiyaa Ayat 034

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 34

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِنْ مِتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ
««•»»
wamaa ja'alnaa libasyarin min qablika alkhulda afa-in mitta fahumu alkhaaliduuna
««•»»
Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?
««•»»
We did not give immortality to any human before you. If you are fated to die, will they live on forever?
««•»»

Karena adanya keinginan kaum musyrikin agar Nabi Muhammad segera meninggal dunia, maka dalam ayat ini Allah SWT. menegaskan bahwa Muhammad sebagai manusia adalah sama halnya dengan manusia lainnya, yaitu bahwa ia tidak akan kekal hidup di dunia ini. Dan memang Allah SWT. belum pernah memberikan kehidupan duniawi yang kekal kepada siapapun sebelum lahirnya Nabi Muhammad. Walaupun ia adalah Nabi dan Rasul-Nya, namun ia pasti akan meninggalkan dunia fana ini apabila ajalnya sudah datang. Dan merekapun demikian pula, tidak akan kekal di dunia ini selama-lamanya. Inilah salah satu segi dari keadilan Allah SWT. terhadap semua makhluk-Nya, dan merupakan Sunah-Nya yang berlaku sepanjang masa.

Dalam ayat lain Allah SWT. berfirman:
وما محمد إلا رسول قد خلت من قبله الرسل
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul.
(QS. Ali Imran [3]:144)

Maka ayat ini menyatakan lebih tegas, bahwa Nabi Muhammad akan meninggalkan dunia yang fana ini, sebagaimana halnya Rasul-rasul yang telah ada sebelumnya. Akan tetapi, walaupun ia suatu ketika meninggal dunia, namun agama Islam yang telah dikembangkannya akan tetap ada dan semakin berkembang, karena Allah SWT. telah memberikan jaminan untuk kemenangannya. Sebab itu adalah sangat keliru, bila kaum musyrikin mengharapkan bahwa dengan wafatnya Nabi Muhammad maka agama Islam akan terhenti perkembangannya, dan dakwah lslamiah akan mereda Kenyataan sejarah kemudian menunjukkan, bahwa setelah wafatnya Nabi Muhammad saw. dakwah Islamiah berjalan terus sehingga agama Islam berkembang jauh melampaui batas-batas jazirah Arab, baik ke Timur, Utara, maupun ke Barat dan Selatan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ayat ini diturunkan ketika orang-orang kafir berkata, bahwa sesungguhnya Muhammad itu pasti akan mati (Kami tidak menjadikan hidup kekal bagi seorang manusia pun sebelum kamu) hidup abadi di dunia (maka jika kamu mati, apakah mereka akan kekal?) di dunia? Tentu saja tidak. Jumlah kalimat yang terakhir inilah yang mengandung pengertian ingkar.
««•»»
When the disbelievers said that Muhammad (s) would die, the following was revealed: And We did not assign to any human being before you immortality, permanence [of life] in this world. What, if you [are fated to] die, will they be immortal?, in it? No! (The last sentence constitutes the [syntactical] locus of the interrogative of denial).

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»


Ibnu Murdawaih mengetengahkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. bahwa ketika permulaan wahyu turun kepada Nabi saw. beliau sedang salat, sewaktu berdiri beliau menjinjitkan kakinya. Allah menurunkan firman-Nya, "Thaha. Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.."
(QS. Thaaha [20:1-2)

hadis melalui Rabi' ibnu Anas yang telah menceritakan, bahwa Nabi saw. selalu menjinjitkan kedua telapak kakinya, agar dapat terlihat oleh semua orang yang hadir bersamanya, sehingga turunlah firman-Nya, "Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.."
(QS. Thaaha [20:2)

Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis lainnya melalui Aufiy yang ia terima dari Ibnu Abbas r.a. Ibnu Abbas r.a. telah menceritakan bahwa orang-orang musyrik telah mengatakan, "Sesungguhnya lelaki ini (yakni Nabi Muhammad) telah dibuat susah oleh Rabbnya". Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Thaha. Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.."
(QS. Thaaha [20:1-2)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 33][AYAT 35]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
34of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=34&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar