Sabtu, 28 Februari 2015

[021] Al Anbiyaa Ayat 011

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 11

وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا آخَرِينَ
««•»»
wakam qashamnaa min qaryatin kaanat zhaalimatan wa-ansya/naa ba'dahaa qawman aakhariina
««•»»
Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya).
««•»»
How many a town We have smashed that had been wrongdoing, and We brought forth another people after it.
««•»»

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa sudah banyak negeri-negeri yang penduduknya zalim, telah dibinasakan, kemudian digantinya penduduk negeri itu dengan kaum yang beriman dan beramal saleh.

Sehubungan dengan ini, Allah SWT. telah berfirman dalam ayat yang lain sebagai berikut:
وكم أهلكنا من القرون من بعد نوح
Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan.
(QS Al Israa' [17]:17)

Dan firman-Nya dalam ayat yang lain:
فكأين من قرية أهلكناها وهي ظالمة فهي خاوية على عروشها
Berapalah banyaknya kota yang telah Kami binasakan, yang penduduknya dalam keadaan zalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya.
(QS Al Hajj [22]:45)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan berapa banyaknya Kami telah binasakan) kami hancurkan (beberapa negeri) yakni penduduk-penduduknya (yang penduduknya zalim) berbuat kekafiran (dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain).
««•»»
And how many did We destroy of towns — meaning its inhabitants — that had been wrongdoing, disbelieving, and brought forth another people after it!
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 10][AYAT 12]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
11of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=11&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:11

[021] Al Anbiyaa Ayat 010

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 10

لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
««•»»
laqad anzalnaa ilaykum kitaaban fiihi dzikrukum afalaa ta'qiluuna
««•»»
Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?
««•»»
Certainly We have sent down to you a Book in which there is an admonition for you. Do you not apply reason?
««•»»

Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menghadapkan firman-Nya kepada seluruh umat manusia, bahwa Dia telah menemukan kitab Alquran ini, yang disebutkan di dalamnya hal ihwal dan faktor-faktor yang menggambarkan kemuliaan kepada mereka baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Sebab itu selayaknyalah mereka memahami isinya serta mengamalkan dengan cara yang sebaik-baiknya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kalian) hai orang-orang Quraisy (sebuah Kitab yang di dalamnya disebutkan diri kalian) disebabkan ia memakai bahasa kalian sendiri. (Maka apakah kalian tiada memahaminya?) lalu beriman kepadanya.
««•»»
Now We have sent down [as revelation] to you, O clan of Quraysh, a Book in which there is the remembrance that is yours, for it is in your language. Will you not understand?, and so believe in it?
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 9][AYAT 11]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:10

[021] Al Anbiyaa Ayat 009

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 9

ثُمَّ صَدَقْنَاهُمُ الْوَعْدَ فَأَنْجَيْنَاهُمْ وَمَنْ نَشَاءُ وَأَهْلَكْنَا الْمُسْرِفِينَ
««•»»
tsumma shadaqnaahumu alwa'da fa-anjaynaahum waman nasyaau wa-ahlaknaa almusrifiina
««•»»
Kemudian Kami tepati janji (yang telah Kami janjikan) kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas.
««•»»
Then We fulfilled Our promise to them, and We delivered them and whomever We wished, and We destroyed the profligates.
««•»»

Allah Subhanahu wa Ta'ala menjanjikan kepada setiap Rasul yang diutusnya, bahwa Dia akan menyelamatkan bersama para pengikutnya yang telah beriman; dan di samping itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berjanji akan membinasakan kaum kafir dan para pendurhaka di antara kaumnya. Hal ini diterangkan dengan jelas dalam surah Hud, yang berisi kisah-kisah tentang para Nabi dan Rasul.

Maka dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan bahwa Dia telah menepati janji-Nya itu kepada Rasul-rasul yang terdahulu itu, sehingga mereka bersama umat mereka telah diselamatkan-Nya dari kelaliman kaum kafir dan musyrik yang mengingkari agama-Nya, serta mendustakan Rasul-rasul-Nya.

Demikianlah balasan yang layak untuk mereka Dan janji semacam itupun akan ditepati-Nya pula terhadap Nabi Muhammad beserta kaum Muslimin.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kemudian Kami tepati janji kepada mereka) yaitu untuk menyelamatkan mereka (maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki) yakni orang-orang yang beriman kepada para rasul itu (dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas) yaitu orang-orang yang mendustakan para rasul.
««•»»
Then We fulfilled to them the promise, to deliver them. So We delivered them and whomever We would, [of] those who believed in them, and We destroyed the prodigal, those who denied them.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 8][AYAT 10]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
9of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=9&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:9

[021] Al Anbiyaa Ayat 008

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 8

وَمَا جَعَلْنَاهُمْ جَسَدًا لَا يَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوا خَالِدِينَ
««•»»
wamaa ja'alnaahum jasadan laa ya/kuluuna alththha'aama wamaa kaanuu khaalidiina
««•»»
Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal.
««•»»
We did not make them bodies that did not eat food, and they were not immortal.
««•»»

Kaum musyrikin juga menyerang Rasulullah, di mana mereka menyinggung sifat-sifat kemanusiaan yang terlihat pada diri Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam, sehingga mereka mengatakan, "Mengapa Rasul itu juga memakan makanan (seperti manusia lainnya), serta berjalan di pasar-pasar (untuk berdagang), sebagai yang disebutkan dalam surah Al Furqaan, ayat 7.

Maka dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab, "Memang Kami tidak menjadikan mereka itu tubuh-tubuh yang tidak memakan makanan dan tidak pula Kami jadikan mereka itu orang-orang yang kekal abadi, karena mereka itu adalah manusia juga, yang memerlukan makanan, minuman, tidur dan hidup berumah tangga.

Hanya saja Allah telah memilih mereka untuk menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia dan diberinya wahyu yang berisi petunjuk dan bimbingan, untuk mengeluarkan umatnya dari kegelapan kekafiran kepada cahaya iman yang terang benderang.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan tidaklah Kami jadikan mereka) para rasul itu (tubuh-tubuh) lafal Jasadun sekalipun kata tunggal tetapi maknanya jamak (yang tiada memakan makanan) tetapi justru mereka memakannya (dan tidak pula mereka itu orang-orang yang kekal) hidup di dunia.
««•»»
And We did not make them, namely, the messengers, bodies that did not eat food, nay, they eat it; and they were not immortal, in this world.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 7][AYAT 9]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
8of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=8&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:8

[021] Al Anbiyaa Ayat 007

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 7

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
««•»»
wamaa arsalnaa qablaka illaa rijaalan nuuhii ilayhim fais-aluu ahla aldzdzikri in kuntum laa ta'lamuuna
««•»»
Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.
««•»»
We did not send [any apostles] before you except as men, to whom We revealed. Ask the People of the Reminder [Cf. 16:43] if you do not know.
««•»»

Pada ayat yang lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menegaskan bahwa kaum musyrikin itu tidak juga akan beriman, walaupun permintaan mereka mendatangkan mukjizat yang lain dari Alquran itu dipenuhi.

Maka dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan pula bahwa sebenarnya tidaklah ada alasan bagi kaum musyrikin Mekah itu untuk mengingkari bahwa Rasul-rasul Allah adalah manusia biasa, sebab semua rasul-rasul yang diutus-Nya sebelum Nabi Muhammad semuanya adalah manusia-manusia yang telah diberi-Nya wahyu.

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan lagi bahwa kalau mereka tidak mengetahui bahwa para Rasul yang diutus Allah adalah manusia bukan malaikat, mereka boleh bertanya kepada orang-orang yang mengetahui baik dari kalangan kaum yahudi maupun Nasrani, sebab mereka itu mengetahui masalah tersebut dan tidak pernah mengingkarinya

Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta'ala menyuruh Nabi Muhamniad mengatakan kepada kaum musyrikin itu bahwa dia adalah manusia.

Berfirman Allah:
قل إنما أنا بشر مثلكم يوحى إلي أنما إلهكم إله واحد
Katakanlah, "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku; "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Maha Esa".
(QS Al Kahfi [18]:110)

Jadi Nabi Muhammad bukanlah terkecuali dari para Rasul yang sebelumnya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu) menurut qiraat yang lain lafal Nuuhii dibaca Yuuhaa (kepada mereka) mereka bukanlah malaikat (maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu) yakni ulama yang mengetahui kitab Taurat dan kitab Injil (jika kalian tidak mengetahui) hal tersebut, sesungguhnya mereka mengetahuinya, mengingat kepercayaan kalian kepada ulama kitab Taurat dan Injil lebih kuat daripada kepercayaan kaum Mukminin kepada Muhammad.
««•»»
And We sent none before you other than men to whom We revealed (read nūhī or yūhā, ‘[to whom] it is revealed’) and [We sent] not any angels. Ask the People of the Remembrance, those with knowledge of the Torah and the Gospel, if you do not know, this; for they will know it. Since you are more likely to believe them than the believers are to believing Muhammad (s).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 6][AYAT 8]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
7of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:7

[021] Al Anbiyaa Ayat 006

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 6

مَا آمَنَتْ قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا أَفَهُمْ يُؤْمِنُونَ
««•»»
maa aamanat qablahum min qaryatin ahlaknaahaa afahum yu/minuuna
««•»»
Tidak ada (penduduk) suatu negeripun yang beriman yang Kami telah membinasakannya sebeIum mereka; maka apakah mereka akan beriman {953}?
{953} Maksudnya: umat-umat yang dahulu telah meminta kepada rasul-rasulnya mukjizat dan Tuhan telah mendatangkan mukjizat itu, tetapi mereka juga tidak beriman, lalu Tuhan menghancurkan mereka. orang musyrikin itupun kalau diberi mukjizat yang mereka minta itu, mereka juga tidak akan beriman, karena mereka lebih keras kepala lagi dari umat-umat yang dahulu itu.
««•»»
No town that We destroyed before them believed.[1] Will these then have faith [if they are sent signs]?
[1] That is, they did not believe even after miracles were shown to them.
««•»»

Setelah menceritakan bermacam-macam tuduhan dan tuntutan kaum musyrikin yang tersebut pada ayat-ayat yang lalu, maka dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan, bahwa andai kata tuntutan mereka dikabulkan, namun mereka tidak akan beriman juga. Kenyataan ini telah terjadi pada kaum musyrikin pada masa-masa sebelumnya Mereka juga tidak beriman kendatipun tuntutan mereka dikabulkan.

Itulah sebabnya Allah telah membinasakan mereka. lalu apa alasannya untuk tidak mengabulkan tuntutan kaum musyrikin yang ada sekarang. Allah telah mengetahui bahwa mereka juga tidak akan beriman. Dan Sunah Allah tidak akan berubah, siapa yang zalim, pasti akan binasa.

Maka kaum musyrikin Quraisy yang tidak beriman kepadamu itu, Hai Muhammad dan yang berlaku zalim itu juga pasti akan binasa.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Tidak ada suatu negeri pun yang beriman sebelum mereka) yakni penduduknya (yang Kami telah binasakan) disebabkan kedustaan mereka terhadap mukjizat-mukjizat yang didatangkan oleh Rasulnya (maka apakah mereka akan beriman?) tentu saja tidak.
««•»»
No town before them ever believed — meaning [none of] its inhabitants — of those that We destroyed, for the denial of the signs brought to them. Would they then believe? No.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

 klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»


Ibnu Murdawaih mengetengahkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. bahwa ketika permulaan wahyu turun kepada Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam beliau sedang salat, sewaktu berdiri beliau menjinjitkan kakinya.

Allah menurunkan firman-Nya,
"Thaha. Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.."
(QS. Thaha [20]:1-2).

Abdullah ibnu Humaid di dalam kitab tafsirnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Rabi' ibnu Anas yang telah menceritakan, bahwa Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam selalu menjinjitkan kedua telapak kakinya, agar dapat terlihat oleh semua orang yang hadir bersamanya,

Sehingga turunlah firman-Nya,
"Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.."
(QS. Thahaa [20]:2).

Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis lainnya melalui Aufiy yang ia terima dari Ibnu Abbas r.a. Ibnu Abbas r.a. telah menceritakan bahwa orang-orang musyrik telah mengatakan, "Sesungguhnya lelaki ini (yakni Nabi Muhammad) telah dibuat susah oleh Rabbnya".

Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan firman-Nya,
"Thaha. Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.."
(QS. Thahaa [20]:1-2).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 5][AYAT 7]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
6of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=6&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:6

[021] Al Anbiyaa Ayat 005

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 5

بَلْ قَالُوا أَضْغَاثُ أَحْلَامٍ بَلِ افْتَرَاهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌ فَلْيَأْتِنَا بِآيَةٍ كَمَا أُرْسِلَ الْأَوَّلُونَ
««•»»
bal qaaluu adhghaatsu ahlaamin bali iftaraahu bal huwa syaa'irun falya/tinaa bi-aayatin kamaa ursila al-awwaluuna
««•»»
Bahkan mereka berkata (pula): "(Al Qur'an itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair, maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mu'jizat, sebagai-mana rasul-rasul yang telah lalu di-utus".
««•»»
Rather they said, ‘[They are] confused nightmares!’ ‘Rather he has fabricated it!’ ‘Rather he is a poet!’ ‘Let him bring us a sign, like those sent to the ancients.’
««•»»

Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan, bahwa kejahatan kaum musyrikin itu tidak hanya sekadar mengatakan bahwa Muhammad bukan Rasul dan Alquran itu adalah sihir, bahkan lebih dari itu, mereka mengatakan bahwa Alquran adalah merupakan mimpi-mimpi yang kalut. Bahkan yang lain berkata bahwa Alquran hanyalah sesuatu yang diada-adakan oleh Muhammad sendiri. Bahkan di antara mereka ada pula yang mengatakan, bahwa Muhammad adalah seorang penyair. Di samping itu mereka menuntut dari Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam suatu mukjizat yang lain daripada Alquran, seperti yang diperlihatkan oleh Rasul-rasul yang terdahulu. Padahal Alquran itulah mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad.

Pendek kata mereka tidak mengetahui bahwa Alquran adalah wahyu Allah kepada Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam Dan mereka tidak mengakui bahwa Alquran adalah mukjizat yang dikaruniakan Allah kepadanya sebagai bukti dari kenabian dan kerasulannya.

Barang siapa yang berhati jujur serta mempunyai pengetahuan tentang bahasa Arab dan sastranya yang tinggi, niscaya akan mengakui bahwa bahasa dan isi ayat-ayat Alquran adalah suatu yang sangat menakjubkan. Akan tetapi, kaum musyrikin telah memutar balikkan kenyataan ini. Mereka mengatakan bahwa Alquran adalah merupakan isi mimpi-mimpi yang kalut, kemudian mereka katakan pula bahwa Muhammad adalah penyair. Padahal sebelumnya mereka telah mengatakan bahwa Alquran mempunyai daya tarik yang luar bisa, seperti sihir. Dengan demikian nyatalah, bahwa yang sebenarnya kalut adalah pikiran mereka sendiri, bukan Alquran.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Bahkan) lafal Bal menunjukkan makna Intiqal atau memindahkan suatu pembicaraan kepada pembicaraan yang lain. Hal ini bersifat tetap di dalam ketiga tempat I`rab (mereka berkata pula:) dalam menanggapi Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, bahwa Alquran itu adalah ("Mimpi-mimpi yang kalut) mimpi yang tidak menentu yang dilihat dalam tidurnya (malah diada-adakannya) dialah yang membuat-buatnya (bahkan dia sendiri seorang penyair) maka jelas yang disampaikannya itu adalah syair (maka hendaklah ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagaimana Rasul-rasul yang telah lalu diutus") yaitu semacam mukjizat unta Nabi Shaleh, tongkat dan tangan Nabi Musa, maka Allah swt. berfirman:
««•»»
Nay (bal, in the three instances [below] effects a transition from one subject to another) but they say, regarding those parts of the Qur’ān he [the Prophet] has brought [to them] are: ‘A muddle of nightmares, a confusion [of things] he has seen in [his] sleep. Nay, he has fabricated it, he has invented it; nay, he is a poet, and what he has brought is [merely] poetry! So let him bring us a sign, such as was sent to the ancients’, like the she-camel [Sālih], the staff and the [glowing] hand [of Moses]. God, exalted be He, says:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 4][AYAT 6]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
5of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=5&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:5

[021] Al Anbiyaa Ayat 004

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 4

قَالَ رَبِّي يَعْلَمُ الْقَوْلَ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
««•»»
qaala rabbii ya'lamu alqawla fii alssamaa-i waal-ardhi wahuwa alssamii'u al'aliimu
««•»»
Berkatalah Muhammad (kepada mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
««•»»
He said, ‘My Lord knows every word [spoken] in the sky and the earth, and He is the All-hearing, the All-knowing.’
««•»»

Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan pada ayat ini, bahwa dalam menanggapi tuduhan dan serangan kaum musyrikin ini, Rasulullah saw. menegaskan bahwa Tuhannya, mengetahui semua perkataan yang diucapkan makhluk-makhluk-Nya, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi, baik kata-kata yang diucapkan dengan terang-terangan maupun yang dirahasiakan, karena Dialah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.

Oleh sebab itu walaupun kaum musyrik itu merahasiakan rencana jahat mereka, Allah tetap mengetahuinya dan Dia akan memberikan balasan kepada mereka berupa azab dan siksa. Dengan demikian jelaslah, bahwa ayat, ini berisi suatu ancaman terhadap kaum musyrikin.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Berkatalah Muhammad) kepada mereka, ("Rabbku mengetahui semua perkataan) yang ada (di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar) semua apa yang mereka rahasiakan di dalam pembicaraannya (lagi Maha Mengetahui") apa yang mereka rahasiakan.
««•»»
He said, to them, ‘My Lord knows the words, that are [spoken], in the heavens and the earth, and He is the Hearer, of what they keep secret, the Knower’, of it.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 3][AYAT 5]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
4of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=4&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:4

Jumat, 27 Februari 2015

[021] Al Anbiyaa Ayat 003

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 3

لَاهِيَةً قُلُوبُهُمْ وَأَسَرُّوا النَّجْوَى الَّذِينَ ظَلَمُوا هَلْ هَذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ أَفَتَأْتُونَ السِّحْرَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ
««•»»
laahiyatan quluubuhum wa-asarruu alnnajwaa alladziina zhalamuu hal haadzaa illaa basyarun mitslukum afata/tuuna alssihra wa-antum tubshiruuna
««•»»
 (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu  {952}, padahal kamu menyaksikannya?"
{952} Yang mereka maksud dengan sihir di sini ialah ayat-ayat Al Quran.
««•»»
their hearts set on diversions. The wrongdoers secretly whisper together, [saying], ‘Is not this [man] just a human being like yourselves? Will you give in to magic with open eyes?’
««•»»

Dalam ayat-ayat Yang baru lalu, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan tingkah laku dan sikap yang diperlihatkan oleh kaum musyrikin ketika mendengar ayat-ayat Alquran dibacakan kepada mereka, maka dalam ayat ini Allah menerangkan apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka, yaitu pembicaraan di antara mereka yang mereka sembunyikan terhadap orang lain, mengenai Rasulullah, di mana mereka mengatakan kepada sesamanya, bahwa Muhammad adalah manusia juga seperti mereka dan bahwa apa yang disampaikannya kepada mereka hanyalah sihir belaka. Ini merupakan salah satu dari usaha-usaha mereka untuk menghasut orang banyak, agar tidak memperhatikan ayat-ayat Al Quran yang disampaikan Rasulullah kepada mereka.

Karena menurut anggapan mereka, Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam adalah manusia biasa, seperti manusia yang lain ia juga makan, minum serta hidup berkeluarga, bekerja dan berusaha untuk mencari rezeki, sedang ayat-ayat yang disampaikannya adalah sihir belaka, oleh sebab itu tidak patut untuk didengar dan ditaati.
Akan tetapi pada ucapan mereka bahwa ayat-ayat itu adalah sihir, sebenarnya mencerminkan suatu pengakuan dari mereka, bahwa ayat-ayat tersebut adalah suatu yang menakjubkan mereka dan mereka merasa tidak mampu untuk menandinginya. Hanya saja, karena mereka ingin menghalangi orang lain untuk mendengarkan ayat-ayat tersebut serta mengambil pelajaran daripadanya, maka mereka menamakannya sihir, supaya orang lain menjauhinya.

Dapat disimpulkan, bahwa kaum musyrikin itu menyerang kenabian Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam dengan dua cara. Pertama dengan mengatakan bahwa Rasul haruslah dari kalangan malaikat, bukan dari kalangan manusia; padahal Muhammad adalah manusia juga, karena mempunyai sifat dan tingkah laku yang sama dengan manusia lainnya. Kedua, dengan mengatakan bahwa ayat-ayat yang disampaikannya adalah semacam sihir, bukan wahyu dari Allah.

Kedua macam tuduhan itu mereka rahasiakan di antara sesama mereka sendiri, sebagai suatu usaha diskusi di antara mereka untuk mencari jalan yang paling tepat untuk meruntuhkan agama Islam. Dan sudah menjadi kecenderungan bagi manusia, bahwa mereka tidak akan mengajak, musuh-musuh mereka berunding dalam mencari upaya untuk merusak dan membinasakan musuh-musuh itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Lagi dalam keadaan lalai) yakni kosong (hati mereka) untuk merenungkan makna-maknanya. (Dan mereka berbisik-bisik) mereka merahasiakan pembicaraan mereka (yakni orang-orang yang zalim itu) lafal ayat ini merupakan Badal daripada Dhamir Wawu yang terdapat di dalam lafal Wa Asarrun Najwa ("Orang ini tidak lain) yakni Nabi Muhammad (hanyalah seorang manusia seperti kalian) dan yang disampaikannya itu adalah sihir belaka (maka apakah kalian menerima sihir itu) yakni apakah kalian mau mengikutinya (padahal kalian menyaksikannya?") sedangkan kalian telah mengetahui, bahwa yang disampaikan itu adalah sihir.
««•»»
with their hearts preoccupied, heedless of its meanings. And they are secret in [their] conference, [their] speech, [they] the evildoers (alladhīna zalamū, a substitution for the [third person plural indicator] wāw of wa-asarrū’l-najwā, ‘and they are secret in conference’) ‘Is this, namely, Muhammad (s), other than a [mortal] human being like yourselves?, and so what he produces is [mere] sorcery. Will you then take [to] sorcery, [will] you [succumb and] follow it, even though you are able to see?’, [even though] you know that it is sorcery?
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 2][AYAT 4]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
3of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=3&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:3

Minggu, 15 Februari 2015

[021] Al Anbiyaa Ayat 002

««•»»
Surah Al Anbiyaa' 2

مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ ذِكْرٍ مِنْ رَبِّهِمْ مُحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ
««•»»
maa ya/tiihim min dzikrin min rabbihim muhdatsin illaa istama'uuhu wahum yal'abuuna
««•»»
Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Qur'an pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,
««•»»
There does not come to them any new reminder from their Lord but they listen to it as they play around,
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT. menunjukkan bukti-bukti tentang kelalaian dan sikap masa bodoh kaum musyrikin, yakni : bahwa mereka mendengarkan ayat-ayat yang diturunkan Allah, yang disampaikan kepada mereka oleh Rasulullah saw, akan tetapi mereka tidak menggubrisnya, bahkan mereka memperolok-olokkannya. Dengan demikian, dalam ayat ini terdapat suatu peringatan terhadap kaum kafir itu dan juga merupakan peringatan keras terhadap yang lain, yang tidak mau mengambil pelajaran dari ayat-ayat yang disampaikan kepada mereka. Pelajaran, peringatan dan ancaman yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut tidak sampai ke lubuk hati mereka dan tidak menyentuh hati nurani mereka. Mereka hanya sekadar mendengar, akan tetapi tidak memperhatikannya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Tidak datang kepada mereka suatu ayat Alquran pun yang baru diturunkan dari Rabb mereka) secara berangsur-angsur, yakni lafal Alquran (melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main) mereka memperolok-oloknya.
««•»»
There does not come to them any new reminder from their Lord, [revealed] gradually, in other words, [new] words of the Qur’ān, but they listen to it as they play, [as they] engage in mockery,

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
 klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»


Ibnu Abu Syaibah, Ibnu Murdawaih, Al Bazzar dan Abu Ya'la mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Rafi' yang menceritakan, bahwa Nabi saw. menerima tamu dan mau menjamunya. Kemudian Nabi saw. mengutusku kepada seorang lelaki Yahudi untuk meminjam darinya sekantong terigu yang akan dibayar nanti pada permulaan bulan Rajab.
Orang Yahudi itu berkata, "Tidak, kecuali jika memakai jaminan". Lalu aku datang kepada Nabi saw. dan melaporkan kepadanya apa yang dikatakan oleh lelaki Yahudi. itu.

Nabi saw. bersabda,
"Ingatlah, demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang dipercaya di langit dan dipercaya pula di muka bumi ini". Aku tidak berpamitan meninggalkan majlis Nabi saw,

Hingga turunlah ayat,
 "Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa-apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka...."
(Q.S. Thaahaa [20]:131).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 1][AYAT 3]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
2of112
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=21&tAyahNo=2&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#21:2